Minggu, 02 Januari 2011

Mulan (movie 2009) : Antara Cinta Sejati dan Perjuangan




Semalem, gue abis nonton film Mulan. Jangan kira film Mulan yang kartun itu ya, film Mulan ini yang versi manusia nya yang dibintangi aktris terkenal China, Vicky Zhao. Jangan kira juga film ini akan berakhir happy ending seperti Mulan versi kartun nya. Film ini mengangkat cerita seorang Mulan dari sisi perjuangannya membela negara dan memberikan arti dari yang namanya cinta sejati *oohhhh...

Awalnya film ini ada di antara tumpukan kaset-kaset DVD di rumah gue yang banyak belum gue tonton malahan. Sebenernya udah lama pengen nonton film ini, tapi nggak sempet terus. Dan bagi lo yang tertarik untuk nonton setelah baca resensi gue...hehehe..boleh minjem kok asal bayar ;D

Bercerita tentang Negara Da Wei yang sedang dalam situasi berperang dengan Bangsa Rouran yang ingin merebut daerah kekuasaan Da Wei. Raja Da Wei pun menurunkan perintah untuk semua laki-laki Da Wei wajib berperang membela negara. Sementara itu, seorang gadis cantik bernama Hua Mulan (Vicky Zhao), sangat khawatir dengan kondisi Ayahnya yang sakit parah dan masih berkewajiban untuk berperang karena ia tidak mempunyai anak laki-laki yang bisa menggantikannya. Hua Mulan pun mempertimbangkan untuk ikut berperang menggantikan ayahnya. Ia berpikir, jika ayahnya yang ikut berperang, pasti ayahnya tidak akan kembali lagi. Maka tanpa meminta izin ayahnya terlebih dahulu, Mulan pun segera berangkat dan mendaftar masuk ke pasukan.

Tapi identitas Mulan yang seorang perempuan segera diketahui tetangga dan temannya masa kecil, Fe Xiao Hu (Jaycee Chan). Fe Xiao Hu setuju untuk merahasiakannya. Suatu hari, Mulan sedang mandi tengah malam, tiba-tiba ada seseorang yang ikut masuk ke kolam juga, dia adalah Wentai (Chen Kun). Mulan panik, dan segera menyerang Wen untuk mengalihkan perhatiannya. Wen langsung tahu bahwa yang menyeranganya adalah seorang perempuan dari kelembutan tangannya. Namun Wen sempat menangkis dan mencakar tangan Mulan hingga menimbulkan bekas.

Keesokannya, Jenderal Besar datang ke tiap barak prajurit untuk menggeledah para prajurit karena keponakannya kehilangan batu gioknya. Mulan pun merasa terdesak karena ia tak dapat membuka bajunya. Akhirnya Mulan langsung mengaku ia yang mencurinya (padahal ia tidak mencurinya) agar lolos dari penggeledahan. Namun pengakuan itu membuat Mulan harus dihukum mati. Saat itulah Wen melihat bekas luka di tangan Mulan dan menjadi bersimpati padanya. Pada saat hari hukuman mati untuk Mulan tiba, kerajaan Rouran ternyata menyerang kamp tentara Wei. Mulan yang sedang dalam tahanan menunggu hukuman mati diselamatkan oleh Wentai dan menyuruh Mulan kabur. Bukannya kabur, Mulan malah bergabung dengan pasukan mempertahankan diri dan berhasil membunuh Jenderal Rouran. Karena prestasinya itu Mulan diangkat menjadi wakil komandan dari Wentai. Wen pun berjanji akan merahasiakan identitasnya.

Prestasi Mulan terus melambung, sampai ia diangkat menjadi jenderal bersama Wen. Kebersamaan mereka dalam perang kemudian menumbuhkan cinta di antar mereka. Hingga suatu hari, Mulan melakukan suatu kesalahan besar. Wentai yg memang sedang diserang oleh Rouran memerintahkan Mulan untuk melindungi persediaan dan pasukan yang tersisa. Akan tetapi Mulan yang terlalu khawatir dengan Wen itu malah meninggalkan persediaan dan pasukan yang tersisa untuk menyusul Wen. Persediaan dan pasukan yang tersisa pun habis diserang bangsa Rouran (karena memang serangan terhadap Wentai hanya sebuah pancingan).



Mulan benar-benar menyesali tindakannya itu, dan Wen pun sempat sangat marah padanya. Duh, waktu adegan ini kerasa agak nyess gimana gitu.
Mulan, “Karena aku sangat takut kau tidak kembali lagi”
Wen, “Benar kata ayahmu, dalam perang itu tidak ada perasaan”
Mulan, “Jika kau menjadi aku, apakah kau akan menyusul?”
Wen,”Tidak akan”

Saat itulah Mulan menangis...ia benci pada perang, ia benci dengan keadaan saling membunuh dan terus menerus berada dalam ketakutan dan pertempuran, ia kecewa pada sikap Wen yang menyalahkannya. Jauh di balik baju zirahnya, ia masih seorang perempuan yang memiliki kelembutan dan mudah tersentuh. Mulan mulai kehilangan semangat untuk berperang (siap-siap nangis...)

Di pertempuran berikutnya, Wen pun gugur (nahan napas nggak percaya)...menimbulkan kesedihan yang sangat mendalam bagi Mulan. Mulan terus-terusan berduka dan kehilangan semangat hidup. Mulan benar2 hancur kala itu, ketakutannya akan perang dan kehilangan kembali orang-orang yg dicintainya membuat Mulan menjadi seorang pengecut dan menelantarkan pasukannya. Sahabatnya Fe Xiao Hu pun menggertaknya dan membangkitkan semangatnya lagi. “Kita hidup bukan untuk orang mati, kita hidup untuk orang hidup !”. Kata-kata itu membuat Mulan kembali bangkit dan memimpin pasukannya lagi membela negara. Mulan banyak menorehkan prestasi di berbagai pertempuran dan menjadi jendral yang lebih hebat dari jenderal-jenderal Wei sebelumnya. Nah guys, dengerin ya, kalo cewek udah bangkit...wuih, bisa jauh lebih kuat dari lelaki. Perjuangan heroik Mulan benar-benar membuktikan emansipasi wanita.

Sampai pada puncaknya, Bangsa Rouran, mengerahkan seluruh pasukannya yang mencapai 200.000 pasukan untuk menyerang Negara Wei. Tentu saja jumlah ini menggetarkan nyali Kerajaan Wei yg memang jumlah pasukannya tidak mampu menandingi bangsa Rouran.
Namun Mulan punya taktik jitu, ia dan 20.000 pasukannya akan memancing 200.000 bangsa Rouran ke sebuah lembah sehingga pasukan bantuan akan mudah memanah musuh dari atas bukit. Namun sayang, semua rencana hampir digagalkan oleh badai pasir. Nah pas saat badai pasir inilah....sebuah kenyataan tidak terduga terjadi. Mulan yang terpanah beserta pasukannya hampir mati diselimuti pasir. Di saat itulah Wen dan pasukan lain yang bertahan di barak mencari-cari Mulan dan pasukannya. Ternyata oh ternyata, Wen itu nggak mati. Dia mengatur siasat bersama Fe Xiao Hu agar mengabarkan pada Mulan bahwa ia telah gugur sementara ia bersembunyi di antara barak prajurit. Wen melakukan itu untuk membangkitkan kembali semangat Mulan berperang membela negara. Ini nih salah satu adegan yang mengharukan banget.

Wen mencari-cari di antara tubuh-tubuh yang tergeletak “ Hua Mulan ! Hua Mulan !”. Karena tidak juga menemukan Mulan, ia pun terduduk dan menangis...lalu dari belakangnya Mulan berjalan tertatih dengan panah di dadanya menghampiri Wen sambil terkejut. Wen menoleh dan melihat Mulan tak percaya, Mulan, “Selama ini aku yakin kamu pasti tidak mati”. Huaaaa....nyentuh bangeeeetttt

Setelah itu Mulan yang terpanah pun dirawat Wen sampai sembuh. Karena tidak ada lagi air, Wen pun meneteskan darahnya ke mulut Mulan agar Mulan bisa bertahan. *tissu mana tissuuuu ???
Dan ketika Mulan dan pasukannya berhasil memancing Bangsa Rouran untuk membawa ke lembah yg direncanakan pasukan bantuan tidak kunjung tiba bahkan persediaan yg seharusnya disediakan dilembah Ngarai pun nihil. Mulan dan pasukannya pun terpojok, Mulan dan pasukannya di khianati oleh panglima negara Wei. Bangsa Rouran pun memulai pembantaian terhadap pasukan Mulan.

Mulan, “Kalaupun aku mati, aku ingin mati di medan perang. Temani aku ?”. Wen menjawab, “Kutemani !”.

Trus ada juga adegan yang sangat patriotis ketika sebagian pasukan Da Wei yang masih mencoba menyerang walaupun Mulan sudah memerintah untuk mundur disandera dan disiksa oleh bangsa Rouran dan dihadapkan pada Mulan dan sisa pasukannya. Mulan, Wen dan pasukan mereka tidak mampu berbuat apa-apa karena jika mereka berusaha menyelamatkan pasukan yang disandera, maka bangsa Rouran akan dengan mudah menghabisi mereka semua. Mulan, Wen dan sisa pasukan mencoba menguatkan diri mereka melihat penyiksaan itu, apalagi di pasukan yang disandera itu terdapat Fe Xiao Hu. Lalu Mulan pun menyanyikan mars Da Wei, diikuti Wen dan seluruh pasukan. Demi mendengar lagu itu dinyanyikan, pasukan yang disandera dan sedang berlutut itu pun menegakkan badan mereka lagi dan ikut bernyanyi. Benar-benar menggetarkan jiwa deh adegan ini. Raja Rouran (sebenernya anak Raja Rouran yang menobatkan diri sendiri jadi raja setelah membunuh ayahnya)langsung memerintahkan semua pasukan yang disandera itu dibantai. Mereka akhirnya dibantai dalam nyanyian mars Da Wei. Sumpah ini adegan bikin merinding.
Setelah membantai pasukan yang disandera, tingallah pasukan Mulan yang tersisa yang akan segera dihabisi. Namun kemudian Wen maju dan memberikan bukti bahwa dia (ternyata!) adalah Pangera Ketujuh Da Wei. Wentai pun menyerahkan diri ke Raja Rouran dengan syarat Raja Rouran melepaskan pasukan yang tersisa. Raja Rouran akhirnya menyandera Wen dan membawanya agar bisa menjadi tebusan untuk merebut Da Wei. Mulan tidak tinggal diam, ia pun menyuruh pasukannya untuk pulang menyelamatkan diri sedangkan ia pergi menyelamatkan Wen. Mulan berhasil menyusup masuk ke kamp Rouran dengan menjadi pasukan Rouran. Diam-diam, ia menguping pembiacaraan yang terjadi di dalam tenda Raja Rouran. Raja Rouran menyiksa Wen, namun adiknya, Putri Rouran mencegahnya. Putri Rouran memang mempunyai mimpi yang bertolak belakang dengan kakanya, ia ingin Rouran dan Da Wei bisa berdamai dan ia bisa menjadi permaisuri di Da Wei. Mendengar hal itu, Mulan pun langsung menyusun rencana.
Malamnya, Mulan menyelinap masuk ke kamar Putri Rouran dan menyekapnya. Mulan menawarkan kerjasama pada Putri Rouran.

“Tapi, apa yang bisa kubuat ? Aku hanyalah seorang perempuan”sanggah Putri Da Wei. Mulan membuka topinya, dan terurai rambut panjangnya “Aku juga seorang perempuan”

Mulan meminta bantuan Putri Rouran untuk membunuh kakaknya (putri Rouran juga sangat benci pada kakaknya yang telah membunuh Ayah mereka),maka setelah kakaknya terbunuh Putri Rouran dapat mengambil alih bangsa Rouran untuk berdamai dengan Da Wei dan menjadi permaisuri di Da Wei.
Rencana pun dijalankan, Mulan kembali menyamar menjadi pelayan Raja Rouran dan Putri Rouran mulai mengalihkan perhatian kakaknya. Di saat itulah pelayan Raja rouran terdahulu yang setia menusuk Raja Rouran dari belakang. Terjadilah pertempuran sengit di tenda itu hingga Mulan akhirnya berhasil membunuh Raja Rouran. Dengan penuh luka, Mulan lalu melepaskan ikatan Wen yang menatapnya terharu.... (tuh guys,bukan cuma lelaki yang bisa melindungi wanita...wanita kalo udah melindungi lelaki yang dicintainya bisa mati-matian lho)

Akhirnya Mulan dan Wen pun kembali ke Da Wei. Peperangan selama 12 tahun pun berakhir. Mulan dinobatkan menjadi pahlawan dan dielu-elukan di negerinya. Namun ceerita nggak berakhir sampai disitu...

Saat itulah Mulan membuka identitasnya yang sebenarnya bahwa ia seorang perempuan namun itu menjadi sebuah kebanggaan bagi Raja Da Wei. Tadinya Mulan akan diangkat menjadi Jenderal Besar, namun Mulan menolak, ia hanya ingin pulang ke desanya dan bertemu ayahnya. Di saat Raja Da Wei memberikan penghargaan pada Mulan, saat itulah Raja mengumumkan pernikahan putranya Pangeran Wentai dengan Putri Rouran. Dengan adanya pernikahan itu, maka kedua ngera bisa berdamai dan beraliansi.

Deg ! Ya ampuuuunn...ternyata masih ada aja cobaan untuk Mulan. Setelah melalui suka duka bersama dalam perang, berkali-kali di ambang kematian bersama Wen, lalu dia harus merelakan Wen menikah dengan perempuan lain demi kesejahteraan bangsanya agar peperangan yang keras berakhir.

Mulan pun akhirnya pulang dengan kesedihan di hatinya namun ia tahankan saja. Ia kembali pulang pada ayahnya yang sudah tua dengan membawa kebanggaan dan kerinduan yang sangat dalam. Selama 12 tahun meninggalkan rumah, meninggalkan pakaian wanitanya...dengan gemetar Mulan mulai menyisir rambutnya lagi, bercermin, dan menyentuh alat tembikar yang dulu dipakainya menenun. Tak berapa lama, rumah Mulan didatangi seorang tamu. Tamu itu mengobrol dengan ayah Mulan. Mulan keluar, ingin tahu siapa yang datang karena ia mendengar suara ayahnya yang sedang membicarakan dirinya. Dengan pakaiannya yang dulu sebagai wanita, ia ke ruang tamu...disanalah ia melihat Wen sedang menatapnya takjub. Di mata Wen, Mulan sangat cantik dengan pakaian wanitanya.

Mulan dan Wen kemudian berjalan-jalan di sekitar untuk saling berbicara. Wen mengutarakan niatnya untuk kabur bersama Mulan. Ia tidak ingin menikah dengan perempuan lain selain Mulan, namun Mulan menyuruhnya mengurungkan niat itu.

Wen, “Maukah kau aku meninggalkan orang yang kucintai ?!”
Mulan, “Ini demi negara kita, agartak terjadi perang lagi. Aku tahu, orang sepertimu tidak akan mau melakukan ini (melarikan diri)”

Dan untuk pertama kalinya, Wen memeluk erat Mulan sebagai tanda perpisahan. Disinilah gue udah mulai nangis sesenggukan...ternyata setelah semua kesedihan dan perjuangan mereka berdua...tidak berakhir happy ending atau lived happily ever after seperti di dongeng-dongeng...betapa dalam cinta keduanya namun harus terpisahkan karena pengorbanan untuk negara.




Dengan berat hati dan kesedihan yang mendalam, Wen pun meninggalkan Mulan. Mulan menangis sesak, dalam hatinya ia hanya mempunyai keinginan yang sederhana, “aku telah menjagamu, semoga ia bisa menjagamu juga”.

Oh God...kisah Mulan ini menyiratkan dan mengajarkan semua kata-kata orang tentang cinta. Cinta itu pengorbanan. Cinta itu harus diperjuangkan. Cinta itu tidak harus saling memiliki. Cinta itu adalah keikhlasan. Dan itu memang benar adanya....

4 komentar:

  1. Makasih kakak, ini sangat membantu tugasku :)

    BalasHapus
  2. Ada satu dialog terakhir saat Wen mengajak kabur Mulan
    Mulan: kau pernah bilang rela melepaskan nyawa untuk berhentinya perang...
    Wen: mudah bagiku melepaskan nyawaku... tapi berat untuk meninggalkan orang yang kucintai...
    Berpelukan...
    Beuhhhhh mantapppp...

    BalasHapus
  3. Ada satu dialog terakhir saat Wen mengajak kabur Mulan
    Mulan: kau pernah bilang rela melepaskan nyawa untuk berhentinya perang...
    Wen: mudah bagiku melepaskan nyawaku... tapi berat untuk meninggalkan orang yang kucintai...
    Berpelukan...
    Beuhhhhh mantapppp...

    BalasHapus
  4. keren kakk.. nice review, aku baru aja nonton, dan emg endingnya nyelekit bangett >.<... Dan yang paling sakit dari kata cinta itu Tidak Untuk Saling Memiliki ._.

    BalasHapus