Minggu, 24 Juli 2011

Cataloging oh Cataloging (!)

Seperti menemukan harta karun. Begitu gue menemukan buku-buku yang sepertinya 'nyangkut' dengan jurusan gue, Ilmu Perpustakaan di antara deretan buku-buku milik almarhum Kakek (kebanyakan Ekonomi) sewaktu gue liburan ke rumahnya di Bogor. Ya, gue memang sangat ingin bisa meresapi jurusan yang telah gue pilih, walau gue belum merasakan perkuliahannya.



Buku-buku yang gue ambil berjudul :
1. Webster's Collegiate Dictionary Fifth Edition (faktanya, kamus sangat penting untuk perkulaiahan..buku referensi kuliah kebanyakan menggunakan Bahasa Inggris)
2.Introduction to Cataloging and The Classification Books by Margaret Mann

3. Step by Step Microsoft Visual Basic 6.0 Professional (gue udah bilang belum mata kuliah di jurusan gue banyak berhubungan dengan komputerisasi, bahkan kata senior gue 25% yang dipelajari di jurusan Ilmu Komputer dipelajari juga di Ilmu Peprustakaan)
4. ALA Cataloging Rules for Author and Tittle Entries edited by Clara Beetle
5. Dewey Decimal Classification and Relative Index (Dewey...hmn..Dewey kayak pernah gue denger nama itu...apa ya?)

Di antara semuanya, cuma buku nomor 3 yang pakai Bahasa Indonesia. Bahkan kamus di nomor 1 pun engga, isinya lebih seperti glosarium mungkin ya...karena arti dari suatu kata dijelaskan dengan maksud dalam Bahasa Inggris. Contoh, 'candid camera' yang kalau dalam bahasa Indonesia artinya 'kamera tersembunyi'. Tapi dalam kamus tersebut diartikan 'A camera, usually of small pictures and pictures unpossed subjects, often without their knowledge'. See ? Yah ini semacam KBBI (Kamus besar Bahasa Indonesia) lah...

Buku yang sudah gue baca adalah yang judulnya ALA Cataloging Rules for Author and Tittle Entries edited by Clara Beetle. Aturan pengkatalogan berdasarkan nama penulis dan judul bukunya dengan standar ALA (America Library Association). Hampir mirip daftar pustaka loh rupanya, dibalik gitu nama penulisnya. Nah itu kalo yang nama-nama penulisnya orang Indonesia sih gampang untuk mengubahnya ke pengkatalogan. Taapi kalo nama yang orang-orang luar negeri yang ribet-ribet gitu atau merujuk ke nama-nama tempat dan lembaga...gimana hayo ? Buku ini secara praktis memandu kita dengan memberikan contoh-contoh langsung dilengkapi dengan penjelasan yang singkat. FYI, buku ini terbitan tahun 1949.



Halaman pertama di buku ini gue liat cap berikut ini.




Gue ngerasa impressed gimana gitu begitu baca akhir dari paragraf pertama kata pengantar dari editornya Clara Beetle. 'The world may have become one world, but we ceertainly do not yet speak with one tounge nor even write our various languages in one alphabet. our names are formed differently, our governments and institutions are variously organized, our ways of publishing are not the same'.

Yes, I got that !

Maksud tersirat dari kata-kata sang editor adalah 'how important a librarian is'. Kita gak mungkin bisa belajar ilmu-ilmu dari bangsa asing tanpa seorang pustakawan yang mengatur kehadiran ilmu itu dalam bentuk deretan buku-buku yang terorganisir. Lebih dalam lagi, editor memaksudkan bahwa sebuah aturan pengkatalogan bisa membantu kita untuk mengenali seluruh dunia ini seutuhnya.

Aturan utama dari ALA adalah dalam pengkatalogan buku, utamkanlah berdasarkan nama penulisnya. Dan, jangan lupa untuk menuliskan nama penulis seccara lengkap. Nama untuk katalog di baris awal, nama rujukan di bawahnya. Contoh ya nama gue.Hahaha

Annisa, Sarah
refer from Jahja, Sarah Annisa

Gue baca bab demi bab di buku ini secara random. Ini emang kebiasaan gue kalo baca buku nonfiksi. Dan di antara semua bab gue paling suka bab II Personal Authors (Form of Entry), tepatnya di sub bab Ancient and Medieval Writers dan Oriental Names. Beberapa yang menarik ya gue tulis disini.

1. Penulisan Nama Penulis Latin Klasik
Fakta menarik, setiap orang merdeka Roman punya 3 nama yaitu praenomen,nomen, dan cognomen. kadang juga ditambah satu nama lagi yaitu sebuah agnomen. Tiap nama itu punya masing-masing fungsi. Nomen contohnya untuk untuk membedakan satu gen dari gen lainnya. Cognomen untuk membedakan satu keluarga dengan keluarga lainnya, praenomen untuk membedakan anggota keluarga yang sama dari keluarga lainnya dan agnomen diberikan biasanya untuk sebuah penghargaan,adopsi dari satu gen ke gen lainnya,deskripsi karakter moral dari si empunya nama.

Lalu gimana cara menulis nama penulis latin tersebut dalam katalog ? Pilihlah yang paling dikenali orang. Contohnya berikut ini.

Nomen : Lucretius Carus, Titus
Cognomen : Cicero, Marcus Tullius
Agnomen : Columellla, Lucius Junius Moderatus
Praenomen : Tiberius

misalkan yang paling dikenali orang maka kita adalah Tiberius maka yang ditulis Tiberius, Emperor Rome, 42 B.C- 37 A.D misalnyaaaa.

2. Nama Arab
Nah, nama orang Arab kan suka ribet tuh ada bin-binti nya.Banyak lagi disebutin nama bapaknya, engkongnya, buyutnya...hehehe. Cara utnutk menulis namanya, karena agak ribet gue jelasinnya, liat langsung ya perubahan namanya.

Misalkan penulis bernama Abu 'Umar Muhammad ibn Yusuf menulis buku berjudul al-Kindi (eh beneran loh buku ini ada).

berubah jadi ----) Muhammad ibn Yusuf, Abu Umar, al-Kindi 897-961 (gue gak tau maksud angka-angka ini apa, mungkin merujuk ke riwayat hidup penulisnya ya).

Ada juga nama penulis Arab yang diganti pada zaman pertengahan oleh orang-orang Barat. Iya, dulu gue pernah baca maksud orang-orang Barat itu ingin mempelajari ilmu-ilmu dari orang-orang Arab (tahu sendiri kan dulu yang menguasai segala kemajuan teknologi dan pengetahuan di dunia adalah bangsa Timur Tengah) tapi mereka sebenernya benci utnuk mengakui bangsa Timur Tengah memiliki ilmu jauh lebih dari mereka. Bahkan nama-nama penulis buku-buku yang ditulis ilmuwan Arab diganti jadi kebarat-baratan dan ilmu mereka disadur semua,fakta sejarah dikaburkan,diakui orang Barat sebagai hasil temuan mereka.

Balik lagi ke penulisan katalog berdasarkan aturan ALA. Seperti yang udah gue sebutin, ALA adalah kepanjangan dari America Library Organization jadi ya...gitu deh. Penulis Arab yang diganti namanya di Barat tetap ditulis nama gantinya itu dalam pengkatalogan.

Contoh, Abu Ali Husain ibn Abdullah yang biasa dikenal Ibnu Sina. Beliau adalah penemu Ilmu Kedoteran. Orang Barat mengganti namanya jadi ke Yunani-an menjadi Avicenna. Dalam pengkatalogan tetap yang dipakai adalah Avicenna.

Begitu juga nama Arab yang sudah dimodernkan misalnya Kahlil Gibran yang nama aslinya adalah Kahlil Jibran. Sampai sekarang, kita tetap mengenalnya seba
=]
gai Kahlil Gibran kan?

3. Nama India
Uniknya, nama orang India bisa dipecah suku katanya dalam manuskrip. Contoh :

Ramamohana Raya, Raja, 1774-1833
menunjukan seorang yang bernama :
a. Raya, Ramamohana
b. Ram Mohun Roy
c. Roy, Ram Mohun
d. Rammohun Roy
e. Roy Rammohun

Asli, bingung gue. Hahaha.

4.Nama Orang Jaman Pertengahan ketika terjadi Renaissance
Setahu gue, jaman Renaissance adalah jaman pembaharuan hampir seluruh negara Barat utnuk menjadikan Barat sebagai bangsa terdepan dan di saat itu juga terjadi reformasi gereja secara besar-besaran. Di saat itu juga, orang-orang jaman pertengahan mengganti nama klasik mereka menjadi nama yang lebih modern.
Contoh : Rudolf Agricola adalah nama pembaharuan seseorang yang bernama Roelof Huisman atau Roelof Hyusmann. Aturan penulisan namanya, menjadi seperti di bawah ini

Agricola, Rudolf 1443-1485
refer from
Huisman, Ruelof
Hyusmann,Ruelof

Oh ya, ada lagi yang menarik tentang penulisan nama nama bangsawan Inggris semacam Lady, Sir, Baron...nanti ya masih gue telaah (ceileee) lebih dalam lagi.

1 komentar: