Pasti kita udah sering deh denger komentar-komentar kea gini :
“Indonesia banget, ya ?”(dibilang untuk nyindir orang yang suka telat)
“Kan orang Indonesia...”(komentar kalo memajukan waktu acara jadi sejam sebelumnya)
“Namanya juga Indonesia...”(dibilang untuk nyabarin-nyabrin diri nunggu orang yang telat)
Tapi did you know ? (halah, bahasa gue=P) Ternyata masih ada negara yang lebih ngaret dari Indonesia.*dalamhatiteriakalhamdulillah. Ya, negara Bolivia adalah negara yang memiliki tradisi telat paling parah. Eh, apa ? Bola ? Bukan,bukan...Bolivia...itu tuh, salah satu negara miskin di Amerika Selatan. Nah, sedikit cerita tentang tradisi telat di negara ini.
Kebanyakan kota di seluruh dunia ngerasain jam paling sibuk antara jam 07.00-09.00. Jam-jamnya orang berangkat sekolah atau ke kantor*likethiskarenatiappagingerasain. Tapi di Bolivia, baru kerasa jam sibuk itu pas udah jam sembilan ke atas. Yaoloh, untuk anak SMA mah udah jam-jamnya mau istirahat tuh...malah jam segitu anak TK udah siap-siap mau pulang=P. Dan bagi masyrakat Bolivia, gak ada tuh rasa malu atau gak enak kalo telat. Bahkan dengan malu-maluin mereka nyebut budaya telat mereka dengan ‘waktu Bolivia’. Yah, hampir-hampir mirip dengan suatu negara berbentuk kepulauan di Asia Tenggara gitu deeehhh...*ibupertiwinangisbombay.Di Bolivia juga, gak ada deh yang namanya bikin janji minimal 15 menit atau 30 menit sebelumnya. Sampai ada joke yang populer di Bolivia, kalo buat janji sama orang Bolivia, beruntung banget deh kalo dia cuma telat 30 menit. Ouch !
Nah, oleh karena itu, Pemerintah Bolivia sekarang memberlakukan peraturan untuk memberikan bonus pada pekerja yang datang tepat waktu. Presiden Evo Morales menganggap, budaya terlambat Bolivia sudah menghabiskan jutaan dolar dari nilai waktu pekerjaan. Gile, asik juga ya...andai SBY juga gitu...hehehe. Peraturan ini juga akan ditetapkan jadi UU lhooo. Tapi...ada tapinya ! Presiden Morales sendiri gak beda dari rakyatnya, juga suka terlambat (gubrak !). Morales sering dateng telat ketika menghadiri acara publik dan kampanye-kampanye. Bahkan, pernah ada insiden di istana negara ketika Morales akan memberikan konferensi pers. Para jurnalis asing pun harus menunggu selama dua jam untuk kedatangan Morales. Hal itu langsung aja menimbulkan kemarahan. Hahaha.
Okeh, sodara-sodara, terlambat lebih baik daripada tidak sama sekali, tapi tidak terlambat adalah yang terbaik dan jangan terlambat biar dapat bonus dan ternyata bukan hanya kita yang suka terlambat. Yeah ! *gakjelas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar