Rabu, 30 Juni 2010

Mari Berpuisi !



Gara-gara temen gue, Fajar namanya, muji kalo puisi gue yang judulnya ‘Sebuah Cita’ itu bagus (jadi tersandung,eh,tersanjung nih ceritanya)...gue jadi gatel pengen masukin puisi gue lagi ke blog. Dia nyampe nulis di status FB gini lho:
Fajar Raditya 'SEBUAH CITA'... Itu puisi BAGUS lho. Tuesday at 8:35pm via Mobile Web • Comment • Unlike
Hehehe.

Gadis Kecil

Di ilalang itu ia terduduk
Air mata jatuh ke pangkuannya
Angin menyorakinya dan menyuruhnya menjauh
Burung-burung mengusirnya
Ia menangis lagi
Oh, gadis kecil yang malang
Kepangnya yang terjuntai ikut menangis

Ia gadis cilik yang kesepian
Membutuhkan teman

Maka, kaki-kaki mungil itu berlari kesana kemari
Meski ilalang menggoresnya
Ia tetap berjalan
Lalu ia menoleh pada mentari
Mentari melepas kacamata hitamnya,
Tersenyum
Membuat gadis kecil itu tergelak,
Lalu terjatuh sambil terus tertawa


Agak aneh ya ? Hehehe. Puisi ini gue tulis karena terinspirasi sama seorang anak cewek, kecil, ya kira-kira umur 3 atau 4 tahunan lah. Suatu ketika, guue liat seorang anak kecil pas gue lagi belanja di Indomaret, bareng kakaknya. Jadi tuh anak nangis gitu gara-gara diomelin kakaknya. Mungkin karena anak cewek itu rewel kali ya...tapi gue kasian aja gitu liatnya. Duh, harusnya si Kakak itu bersyukur dong punya adik...gue malah gak punya sodara kandung. Pengen banget punya adek, gak kesampean T.T. Nah, sepulang dari Indomaret itu langsung deh gue ngulik ngulik puisi ini. Gimana Jar...bagus nggak ?

Ngomong-ngomong puisi, gue pernah bilang kalo gue agak males kalo bikin puisi-puisi cinta (gak usah dijelasin ya sebabnya kenapa). Anyway, gue tetep suka kalo baca-baca puisi cinta bikinan orang-orang,kok. Nah, puisi cinta yang paling gue suka adalah puisi cinta populer karya Kahlil Gibran, (seorang pujangga terkenal dari Timur Tengah) judulnya pun singkat...’Cinta’.

Cinta

Apabila cinta memanggilmu, ikutilah dia
Walaupun jalannya terjal berliku-liku
Dan apabila sayapnya merangkummu,
Pasrahlah serta menyerahlah
Walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu

Dan jika dia bicara padamu, percayalah
Walau ucapannya membuyarkan mimpimu,
Bagai angin utara menbobrak-abrik taman
Cinta tak memberikan apapun, kecuali dari dirinya sendiri
Cinta tak memiliki ataupun dimiliki
Karena cinta telah cukup untuk cinta
Dan juga jangan mengira,
Bahwa engkau dapat menentukan arah jalannya cinta

Karena cinta, apabila telah memilihmu,
Dia akan menentukan perjalanan hidupmu

(‘Cinta’ oleh Kahlil Gibran dari buku ‘Sang Nabi’)

1 komentar:

  1. Mantap dah puisinya, kalo dibikin musikalisasi puisi pasti kerennya minta terbang kelangit.....

    BalasHapus